Senin, 30 Agustus 2010

Benci Karena Allah


Dari Ibn. Abbas r.a.: Suatu hari istri Tsabit bin Qais bin Syammas menemui Rasulullah Saw. lalu berkata, "Ya Rasulullah, aku tidak mencela diri dan agamanya. Akan tetapi, aku tidak suka akan penolakannya untuk masuk islam." Rasulullah Saw. bertanya, "Maukah kamu menerima konsekuensinya?" Ia menjawab, "Mau." Rasulullah Saw. lalu bersabda kepada Tsabit bin Qais bin Syammas, "Terimalah konsekuensinya dan ceraikanlah dia dengan talak satu". (HR. Al Bukhari dan Al Nasa'i)

Hadis ini menunjukkan bahwa perempuan saleh bisa membedakan antara perasaannya terhadap suami dan pengakuannya atas kebaikan-kebaikan suami. Ia tidak pantas merendahkan drajat suaminya atau menyebutkan sifat-sifat buruknya semata-mata karena ia membencinya, membenci sesuatu yang ada pada dirinya, atau karena ingin membebaskan dirinya.

Pelajaran dari hadis di atas, perempuan mukminah sangat dianjurkan bersikap terbuka kepada suaminya. Apa yang menurutnya kurang baik dari pihak suami, seharusnya disampaikan kepadanya dengan cara yang baik: tetap menghormati sang suami. Namun, jika masalahnya tidak dapat diselesaikan di antara kedua belah pihak, suami istri bisa memohon petunjuk kepada orang lain yang mempu memberikan nasehat agama-sebagaimana dilakukan istri Tsabit bin Qias bin Syammas ketika menemui Rasulullah Saw. dalam hadis di atas.[]

Baca artikel lainnya:
Kecemburuan Istri [Baca]
Sikap Tercela Bagi Perempuan [Baca]
Perempuan Yang Kufur Nikmat [Baca]
Calon Penghuni Surga [Baca]

Tidak ada komentar: