Rabu, 01 September 2010

Merusak Hubungan Suami -Istri


Dari Mu'adz bin Jabal r.a.: Rasulullah Saw. bersabda, "Jika seorang istri menyakiti suaminya di dunia, istrinya-di surga kelak-yakni bidadari, berkata kepada istri tersebut, 'Janganlah menyakitinya, semoga Allah membinasakan dirimu. Ia adalah tamu di sisimu dan akan segera meninggalkanmu untuk datang kepadaku." (H.R. Al Tirmidzi, Ibn Majah, dan Ahmad)

Dari Tsauban r.a.: Rasulullah Saw. bersabda, "Perempuan mana pun yang meminta cerai dari suaminya tanpa alasan yang dibenarkan, haram baginya mencium wangi surga."

Dari Ibn. Abbas r.a.: Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa merusak hubungan suami-istri, ia bukan dari golongan kami.Barang siapa merusak hubungan suami-istri, ia bukan dari golongan kami.

Dari Ibn Abbas r.a.: Rasulullah Saw. bersabda, "Barang siapa mendengarkan omongan orang-orang, sementara mereka membencinya, tuangkanlah timah panas kedalam kedua telinganya." (HR. Ibn Al Jauzi)



bin Dinar berkata, "Seorang laki-laki di Madinah memiliki adik perempuan. Musibah tiba-tiba datang dan merenggut nyawa adiknya. Laki-laki itu pun mempersiapkan pemakamannya. Pada saat pemakaman, seseorang yang membawa tas berisi uang ikut mengangkat jenazah yang hendak dimakamkan. Ia meletakkan tas itu dipangkuannya, dan karena lupa, tas itu terkubur bersama jenazah perempuan tersebut. Setelah pemakaman usai, orang itu pulang bersama para pengiring jenazah. Di tengah jalan, ia teringat pada tasnya yang raib. Ia pun segera mencari sampai ke kuburan. Setelah mengingat-ingat keberadaan tas tersebut, pemiliknya yakin bahwa tas itu ikut terkubur bersama jenazah. Ia pun segera meminta bantuan temannya: kakak perempuan yang meninggal itu.

Akhirnya, mereka kembali menggali kuburan itu dan menemukan tas tersebut. Kakak perempuan itu tiba-tiba ingin melihat kondisi jenazah adiknya. Ia berkata pada temannya, "Menyingkirlah, supaya aku bisa melihat jenazah adikku." Lalu ia mengangkat bagian tubuh mayat adiknya dari liang lahat. Tiba-tiba, kuburan itu seperti menyemburkan api hingga ia mengembalikan mayat ke tempatnya. Ia memanggil temanya, lalu menguruk kuburan itu lagi. Lalu, ia segera pulang dan menemui ibunya. Sang kakak bertanya, "Bunda, beritahukan kepadaku, apa yang telah dilakukan adikku selama hidupnya?"

Ibunya balik bertanya, "Mengapa engkau menanyakannya, bukankah ia sudah meninggal?"

Sang kakak bertanya lagi, "Beritahukan kepadaku , Bunda!"

Ibunya berkata, "Adikmu sering menunda-nunda shalat. Aku menduga, ketika melakukan shalat, ia pun tak pernah berwuhu terlebih dahulu. Ia juga sering mendatangi rumah tetangga ketika mereka telah tertidur, lalu mengetuk pintunya hingga menyakiti mereka."

Pembaca, itulah siksa kubur bagi orang yang sering menunda shalat dan menyakiti tetangganya. Saya perlu menekankan di sini, bahwa hadis-hadis di atas mengingatkan kita tentang perbuatan menyakiti tetangga yang bisa merusak hubungan suami istri. Ganjaran untuk tindakan ini-sebagaimana disebutkan-adalah haram mencium wangi surga dan dianggap telah keluar dari islam. Dengan demikian, perempuan saleh tidak semestinya melakukan tindakan tercela ini. Ia semestinya takut pada murka Tuhannya dan Adzab-Nya. Dan, untuk memiliki sikap demikian, ia mesti memiliki pengetahuan islam yang baik, keimanan yang kukuh, dan pergaulan dan kaum mukminah yang menjaga diri.[]

Baca artikel lainnya:
Senda Gurau Suami Istri [Baca]
Batasan Toleransi Terhadap Perilaku Buruk Istri [Baca]
Ketamakan [Baca]
Pakaian Kebohongan [Baca]

Tidak ada komentar: